INISIASI 1
PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DI DALAMNYA
Sering kita mendengar orang
berkata ”sebaiknya hal itu dikomunikasikan terlebih dahulu”, ”itu
diakibatkan karena adanya miss communication” dan sebagainya. Lalu, apa
arti sesungguhnya dari komunikasi itu sendiri?. Banyak para ahli
mendefinisikan komunikasi, namun secara garis besar yang dimaksud dengan
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain.
Dalam proses penyampaian pesan
tersebut, terdapat beberapa unsur di dalamnya, yaitu
sumber/komunikator/pengirim pesan, pesan yang dipertukarkan, saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan, penerima pesan/komunikan,
dampak/efek yang diakibatkan karena adanya pertukaran pesan, umpan
balik/respon yang diberikan terhadap pesan yang diterima, serta
gangguan/ noise yang mungkin muncul ketika proses komunikasi
berlangsung.
Bila unsur-unsur tersebut
menyatu dalam suatu kegiatan komunikasi, maka terbentuklah suatu proses
komunikasi yaitu serangkaian tindakan yang terjadi secara berurutan
dalam kurun waktu tertentu dan memiliki keterkaitan antara satu unsur
dengan unsur lainnya. Namun demikian, tidak setiap proses komunikasi
melibatkan semua unsur komunikasi. Tergantung pada konteks terjadinya
komunikasi.
Opini 1 :
Komunikasi adalah Upaya untuk membuat pendapat/ide,
menyatakan perasaan, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain
dan Kemampuan untuk menyampaikan informasi/pesan dari Komunikator
ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan
umpan balik.Unsur-unsur yang ada dalam Komunikasi adalah
Komunikator, Pesan, Channel/Media, Komunikan dan Respon/Feedback.
INISIASI 2
MODEL- MODEL KOMUNIKASI
Model menurut Littlejohn
adalah representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide.
Model sering digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang
terjadi dalam berbagai peristiwa dalam kehidupan manusia. Tidak
terkecuali peristiwa komunikasi.
MODEL adalah Representasi suatu fenomena baik nyata ataupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dalam fenomenan tersebut.
Dalam peristiwa komunikasi model
digunakan untuk melihat faktor-faktor atau unsur-unsur yang terlibat
dalam peristiwa komunikasi, struktur yang terjadi dalam peristiwa
komunikasi dan peran yang dimainkan oleh masing-masing unsur.
Fungsi Model :
1. Melukiskan Proses Komunikasi
2. Menunjukan Hubungan Visual
3. Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komuni
Di dalam ilmu komunikasi sendiri ada tiga urutan kelompok model, yaitu: 1). Model dasar komunikasi, yang menggambarkan proses terjadinya peristiwa komunikasi,
yaitu menggambarkan tentang unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam
peristiwa komunikasi dan bagaimana masing-masing unsur saling terkait
membentuk suatu proses komunikasi. Adapun yang termasuk model dasar
komunikasi adalah model komunikasi intra pribadi dan antar pribadi dari
Barnlund; model komunikasi linear dari Lasswell: model komunikasi
sirkuler dari Osgood dan Schramm; model komunikasi Gerbner; Model
komunikasi Riley and Riley; model komunikasi Newcomb; model komunikasi
Shanon dan Weaver; model komunikasi DeFleur; 2). Model pengaruh
komunikasi, yaitu model yang menggambarkan bagaimana upaya komunikator
dalam mempengaruhi khalayak agar pesan yang disampaikan dapat diterima
oleh khalayak. Yang menjadi titik perhatian dari model ini adalah
pihak komunikator atau sumber penyampai pesan. Adapun termasuk dalam
model pengaruh komunikasi antara lain: model stimulus respon dari Dew
Flerur; model pengaruh psikkologis TV dari Comstock; model komunikasi
dua tahap dari Katz dan Lazarsfeld; model spiral kehening dari
Noelle-Neumann; 3). Model dampak komunikasi, dengan fokus utama pada
dampak dari suatu peristiwa komunikasi. Model ini menggambarkan
bagaimana akibat atau dampak yang terjadi pada diri khalayak setelah
khalayak diterpa suatu pesan komunikasi. Dampak yang ditimbulkan
bisa hanya sekedar terbentuknya pengetahuan (kognitif) khalayak, bisa
sikap (afektif) khalayak, atau bahkan sampai terjadi perubahan perilaku (
konatif) pada diri khalayak.
MODEL - MODEL KOMUNIKASI diantaranya :
Model HAROLD LASSWELL
Mengemukakan tentang bentuk komunikasi yang mengandung unsur-unsur :
Who
(Siapa), Say What (Mengatakan Apa), In Which Channel (Menggunakan
saluran apa), To Whom (Untuk siapa), With What Effect (Dengan efek apa)
ini
dikenal model matematika komunikasi untuk menjawab pertanyaan "apa yang
terjadi pada informasi sejak saat dikirimkan hingga diterima?"
Mengasumsikan bahwa dalam proses komunikasi, pesan yang dikirimkan = pesan yang diterima.
Model komunikasi Shannon-Weaver
digambarkan
sebagai sebuah proses linier, searah, menyoroti problem penyampaian
pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini terdiri dari lima
fungsi yang ditampilkan dan terdapat sebuah faktor disfungsi yaitu
gangguan (noise).
Model Berlo
berdiri
dari empat elemen, yaitu sumber (source/S), pesan (message/M), saluran
(channel/C) dan penerima (receiver/R). Dari keempat komponen inilah
model Berlo juga sering disebut sebagai model SMCR.
Keunikan Berlo adalah dalam mendefinisikan saluran komunikasi dengan kelima panca indera manusia sebagai saluran komunikasi.
Kemudian,
ia juga memperluas elemen sumber dan penerima. Berlo meletakkan
komponen-komponen seperti ketrampilan komunikasi (communication skills),
sikap (attitude), knowledge (pengetahuan), sistem sosial (social
system) dan budaya (culture).
Model Schramm
menekankan pada perilaku para pelaku utama dalam proses komunikasi.
Pada
model Schramm, tidak membedakan antara fungsi pada komunikator dan
receiver. Menggambarkan bagian-bagian itu sebagai sesuatu yang sama,
menganggap keduanya memiliki fungsi-fungsi yang sama, yaitu fungsi
encoding, decoding dan interpreting. Fungsi encoding sama dengan fungsi
transmisi, sedangkan fungsi decoding sama dengan fungsi receiving.
Pendekatan
dengan model sirkuler ini berbeda dengan model komunikasi linier yang
tradisional, yang secara jelas memisahkan peran pengirim dan penerima.
Sebaliknya, pada model ini pengirim dan penerima dapat bergantian
memainkan peran.
Model konvergen,
pengertian
bersama disebut sebagai hasil akhir dalam proses komunikasi. Wujud
lingkaran juga mengandung pengertian bahwa betapapun banyaknya informasi
yang saling digunakan bersama oleh para peserta (dalam bentuk
mengutarakan pendapat masing-masing), namun mereka hanya dapat sampai
saling berhampiran saja. Mereka tidak akan pernah sepenuhnya memahami
makna pihak lainnya. Bila ingin memahami pihak lain secara sempurna,
diperlukan pengalaman hidup yang mutlak sama. Dan hal ini tentu saja
mustahil.
Esensi komunikasi dalam model
*
Model-model komunikasi memiliki perkembangan yang tidak bisa dilepaskan
dari sejarah perkembangan ilmu dan penelitian komunikasi.
* Menggambarkan proses komunikasi secara beragam baik yang bersifat linier, sirkuler ataupun interaksional dan konvergen.
* Keberagaman model dan proses komunikasi di dalamnya memperlihatkan sifat prosesual dan dinamisnya proses komunikasi.
INISIASI 3
INFORMASI
Informasi merupakan suatu istilah yang
sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Setiap hari kita selalu
bertukar informasi dengan keluarga kita, teman kita, maupuhn relasi
kerja kita. Pada saat tertentu kita berperan sebagai sumber informasi,
tetapi pada saat lain kita bisa berperan sebagi penerima informasi.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan informasi tersebut?. Ada tiga kelompok pandangan yang memberi definisi pada informasi, yaitu:
1. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai fakta atau data.
Pandangan ini menganggap
informasi sebagai material yang bisa dipindahkan. Sebagai contoh: di
pintu ruang praktek seorang dokter tertulis informasi bahwa dokter
praktek setiap hari X pada jam Y, sehingga dengan adanya informasi
tersebut para pasien menjadi tahu bahwa dokter tersebut hanya praktek
pada hari dan jam sebagaimana tertulis di papan informasi. Dari contoh
di atas terlihat bahwa kalimat “dokter praktek setiap hari X pada jam Y
” menjadi informasi yang sifatnya material. Penekanan dari contoh di
atas lebih ke pada proses pendistribusian informasi.
2. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai makna data
pandangan ini mendefinisikan
informasi sebagai arti atau maksud dari sesuatu data. Dalam hal ini,
masing-masing orang bisa memiliki penafsiran yang berbeda tentang arti
atau maksud suatu data. Penafsiran terhadap suatu data dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuan seseorang terhadap data, latar belakang disiplin
ilmu dan latar belakang budaya. Sebagi contoh: Asep mengajak Ujang dan
Joko untuk makan di rumahnya, Ujang menjawab atos makan. Karena Asep dan
Ujang orang Sunda maka Asep tahu makan dari atos adalah sudah makan.
Namun sebaliknya Joko yang orang Jawa memaknai istilah atos sebagai
gambaran sesuatu yang keras, maka Joko cukup kaget mendengar ucapan
Ujang. Dari contoh di atas tampak bahwa “atos” menjadi informasi yang
yang lebih menekankan pada makna dari informasi tersebut. dalam hal
ini, “atos” dimaknai berbeda oleh individu-individu yang terlibat dalam
percakapan.
3. pandangan yang
mendefinisikan informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi
ketidak pastian, untuk itu perlu diberi alternatif pilihan informasi.
Sebagai contoh: Issu adanya lemak babi pada salah satu produk makanan
favorit Amir membuat Amir cukup gelisah karena selama ini dia selalu
mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, setelah pihak perusahaan makanan
yang bersangkutan, pihak MUI dan pihak-pihak yang berkompeten dengan
kasus tersebut memberikan informasi bahwa produk makanan tersebut bebas
dari lemak babi maka Amir menjadi lega. Ilustrasi di atas menggambarkan
peran informasi sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk mengatasi ketidak
pastian. Kebingungan Amir teratasi dengan adanya informasi dari berbagai
sumber.
Tugas 1 :
1). Suatu Informasi sebagai fakta atau data
Suatu
Informasi sebagai fakta atau data dapat diperoleh selama tindakan
komunikasi berlangsung yang dapat dikirimkan/diterima melalui berbagai
saluran dan informasi dapat di konseptualisasikan sebagai kuantitas
fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik lain.
Contoh
: Salah satu Restoran/tempat makan yaitu Hoka-Hoka Bento yang
mengadakan promo HOKA DONBURI FESTIVAL mulai 1 Maret 2010 yang
menyajikan menu makanan donburi yang berbeda-beda setiap harinya. Beda
hari, beda menu donburi .... Ada Aja Alasan Ke Hoka Hoka Bento !
Senin : Tori Katsu Don ( Rp. 16.819'-* )
Selasa : Gyu Soboro Don ( Rp. 16.819'-* )
Rabu : Suteku Don ( Rp. 16.819'-* )
Kamis : Tori Soboro Don ( Rp. 16.819'-* )
Jum'at : Gyu Don ( Rp.20.455,-* )
Sabtu & Minggu : Tempura Don / Gyu Don ( @Rp.20.455,-*)
2). Suatu informasi sebagai makna data
Penggunaan
Informasi untuk menunjukkan makna data, Setiap orang dapat berbeda
dalam menafsirkan sesuatu. Banyak hal yang mempengaruhi diantaranya
tingkat pengetahuan, latar belakang disiplin ilmu seseorang, nilai
budaya.
Contoh :
Seseorang
yang mempunyai banyak pengetahuan terhadap sesuatu objek, semakin besar
kemungkinannya memperoleh informasi dari objek (data) tersebut,
Misalnya Seseorang yang tidak mengerti statistik , tabel-tabel angka
dalam sebuah buku mungkin hanya dianggap sebagai penghias halaman dan
memusingkan. Tetapi bagi ahli statistik, table itu mengandung banyak
sekali informasi bahkan termasuk informasi yang belum ditulis dalam
bentuk kalimat dalam buku tersebut.
Contoh lainnya berkaitan dengan nilai budaya:
Kata
“Dahar” dalam bahasa sunda mengandung arti Makan dan merupakan Kata
yang sangat kasar untuk digunakan, sedangkan dalam bahasa jawa kata
Dahar mengandung arti Makan, dan merupakan kata yang sangat halus untuk
digunakan.
3). Suatu Informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidakpastian
Suatu
Informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi
ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksikan sejumlah
alternative pilihan yang tersedia.
Contoh :
Wulan
adalah seorang gadis yang sangat terbiasa menggunakan Make up dan
menggunakan salah satu produk kosmetik yang sangat dia percaya Namun,
Beberapa hari kemudian terdengar Issu adanya beberapa Kosmetik yang
mengandung bahan berbahaya dan zat warna yang dilarang digunakan dalam
kosmetik. Saat itu timbul rasa gelisah, bingung namun Setelah, adanya
pengumuman bahwa ada daftar kosmetik yang ditarik dari peredaran oleh
BPOM dan salah satunya adalah Produk kosmetik yang biasa digunakan
olehnya, barulah Wulan percaya bahwa memang produk yang dia pakai sangat
berbahaya.Penggunaan bahan tersebut dalam sediaan kosmetik dapat
membahayakan kesehatan dan dilarang digunakan seperti tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/PER/V/1998 tentang Bahan,
Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya dalam Kosmetik dan
Keputusan Kepala BPOM No.HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik.
INISIASI 4
KOMUNIKASI NON-VERBAL
Komunikasi non verbal merupakan
salah satu bentuk komunikasi, yang pada umumnya digunakan untuk
memperkuat ata memperjelas pesan-pesan verbal. Sebagai contoh: Tuti
meyampaikan informasi kepada Ana, sahabatnya, bahwa dia telah putus
dengan pacarnya, selama menyampaikan informasi tersebut air mata tuti
selalu teruari, sehingga Ana tahu bahwa tuti sangat sedih atas
kondisinya saat ini. Airmata yang dikeluarkan Tuti merupakan bentuk
komunikasi nonverbal yag mengindikasikan bahwa dia sangat sedih.
Dari ilustrasi di atas tampak
bahwa komunikasi non verbal tidak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan
komunikasi yang kita lakukan. salah satu bentuk kegiatan komunikasi, komunikasi non verbal memiliki ciri:
1. selalu ada dalam kehidupan
nyata sehari-hari. Artinya bahwa setiap gerak kehidupan kita selalu
didiringi dengan kegiatan komunikasi non verbal. ekspresi wajah kita,
gaya bicara kirta, gerakan tangan dan kaki kita semuanya menggambarkan
kegiatan komunikasi non verbal.
2.
tidak mungkin tidak kita komunikasin. Hal tersebut menunjukkan bahwa
direncanakan atau tidak, disengaja atau tidak komunikasi non verbal
selalu kita komunikasikan.
3.
terikat oleh budaya. Artinya bahwa komunikasi non verbal dipengaruhi
oleh budaya dari masing-masing orang yang melakukan kegiatan komunikasi.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan makna antara satu orang
dengan orang lain yang memiliki latar belakang berbeda terhadap suatu
perilaku non verbal. sebagai contoh anggukan kepala bagi orang Indonesia
diartikan sebagai tanda setuju, sedangkan angguukan kepala pada orang
jepang diartikan sebagai tanda penghormatan.
4.
dapat mengungkapkan perasaan dan sikap seseorang. Hal ini menunjukkan
bahwa komunikasi non verbal bisa mewakili seseorang dalam
mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya yang mungkin tidak terungkap
melalui pesan verbal. misalnya kita sedang marah dengan teman kita,
namun kita tidak berani mengatakannya hanya raut muka kita yang tampak
cemberut.
5. memodifikasi pesan
verbal. dalam hal ini komunikasi nverbal diartikan sebagai penguat atau
pelengkap komunikasi. Misalnya kita berkata pada anak kita “ Ibu marah
sekali melhat perilakumu seperti itu” ketika kita mengatakan hal
tersebut diiringi intonasi yang keras, sehingga anak kita tahu bahwa
ibunya benar-benar sedang masrah
INISIASI 5
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Dalam aktivitas komunikasi kita
sehari-hari tanpa disadari sering kita melakukan kegiatan komunikasi
antar pribadi. Percakapan kita dengan orang tua mengenai mahalnya beaya
kuliah; percakapan kita dengan teman kuliha mengenai sulitnya memahami
materi perkuliahan dan sebagainya merupakan contoh-contoh dari kegiatan
komunikasi antar pribadi yang kita lakukan. Namun, meskipun hampir
setiap hari kita melakukan komunikasi antar pribadi apakah kita tahu
bahwa komunikasi antar pribadi yang kita lakukan berjalan dengan
efektif?. Sebagai contoh: Amir mengeluh kepada teman kuliahnya tentang
sulitnya membagi waktu antara kuliah dengan bekarja, ternyata teman
kuliah Amir malah menanggapi dengan menceriterakan kesuksesan dia di
tempat kerja maupun dalam menjalankan proses perkuliahan. Mendengar
tanggapan dari temannya spontan Amir menghentikan ceriteranya dan segera
mengakhiri percakapan dengan temannya tersebut. Contoh di atas
menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi yang Amir lakukan tidak
berjalan secara efektif. Lalu bagaimanakah agar komunikasi antar pribadi
yang kita lakukan dapat berjalan secara efektif
Dalam modul 5 dijelaskan bahwa ada banyak sifat yang diperlukan untuk mencapai efektivitas komunikasi antar pribadi. Menurut perspektif
humanistik efektifitas komunikasi dapat tercapai bila di antara
orang-orang yang telibat dalam komunikasi antara pribadi memiliki
sifat::
1. keterbukaan, yaitu mau
membuka diri pada teman bicara mengenai pikiran dan gagasan kita serta
mau menanggapi pendapat orang lain
2. empati, yaitu mau memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga seolah-olah kita berada pada posisi orang tersebut
3. perilaku suportif, yaiktu mau menerima masukan dari orang lain dan tidak bertahan pada pendirian
4. perilaku positif, yaitu menilai diri sendiri maupun teman bicara secara positif.
5.
kesamaan, yaitu adanya pengalaman yang sama di antara orang-orang yang
terlibat dalam percakapan serta adanya kesamaan kedudukan dalam
berkomunikasi artinya tidak ada pendominasian percakapan dalam
komunikasi tersebut.
Sedangkan perspektif
pragmatis menganggap komunikasi antar pribadi dapat berjalan secara
efektif bila orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
memiliki sifat:
1. yakin, yaitu tidak adanya rasa gelisah, malu atau gugup ketika berbicara dengan orang lain
2. kebersamaan, yaitu memperhatikan apa yang dibicarakan teman bicara dan bisa merasakan apa yang ia rasakan
3.
manajemen interaksi, yaitu bisa mengontrol dan menjaga interaksi
dengan teman bicara agar tercapai kepuasan dari kedua belah pihak yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi
4. perilaku ekspresif, yaitu melibatkan diri secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan teman bicara.
5. orientasi pada orang lain, yaitu memperhatikan kepetingan teman bicarta dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Dari dua pandangan di atas dapat
disarikan bahwa untuk mecapai efektifitas komunikasi interaktif adalah
adanya sifat keterbukaan dari diri kita sendiri dan kita siap menerima,
memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh teman bicara. Bila sifat
tersebut telah kita miliki niscaya komunikasi interpersonal yang klita
lakukan dapat berjalan secara efektif.
Opini 5 :
Setiap
manusia pada hakikatnya sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini di
karenakan, manusia memiliki sifat untuk saling berhubungan antara satu
dengan yang lain. Jika tidak menggunakan komunikasi antar sesamanya,
maka manusia itu akan terisolasi dari dunia yang semakin canggih dan
modern ini. Para pakar komunikasi menyebutkan, kebutuhan manusia untuk
berkomunikasi di dasari atas dua kebutuhan, yaitu, kebutuhan untuk
melangsungkan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Namun, dari sisi
negativnya masih banyak Media yang tidak dapat menempatkan posisinya dan
agak menyimpang karena tidak sesuai dengan norma dan budaya yang sudah
melekat pada suatu daerah. Contoh Media Tv yang menayangkan tayangan
yang tidak seharusnya di publish contohnya seperti kekerasan, Sinetron
dll. Karena akan mempengaruhi Psikologis dan Prilaku seseorang.
Salah
satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya Harus adanya mediawatch
yang mengontrol tayangan kekerasan di Indonesia. Lembaga ini tentunya
bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. KPI harus
lebih ketat mengawasi program siaran di seluruh stasiun televisi
Indonesia. Terimakasih.
Tugas 2 :
Kebutuhan
kita akan hiburan, informasi dan pendidikan dapat terpenuhi dengan
hadirnya berbagai media massa baik media cetak, atau media elektronika
seperti Koran, majalah, Tv, Radio, dll.
Sifat Empati dan Simpati
mempunyai beberapa persamaan. Karena, kedua sifat ini saling berhubungan
dalam factor interaksi yang tentunya terjadi karena adanya komunikasi
yang berlangsung pada seseorang baik secara verbal/ non verbal atau
secara langsung dan tidak langsung.
Dari hal tersebut akan ada
persamaan yaitu dalam hasil/efek yang terjadi yang diakibatkan dari
komunikasi. Contohnya seseorang akan mau belajar memahami dan merasakan
apa yang orang lain rasakan walaupun dalam hal ini ada perbedaan yaitu
tingkatannya.
Pada dasarnya Simpati hanya turut merasakan sesuatu dan perasaan itu timbul atas dasar penilaian perasaan sedangkan, Empati merupakan
simpati yang terlalu mendalam yang dapat mempengaruhi keadaan fisik dan
psikologi/kejiwaan seseorang. Empati terjadi jika diawali dengan adanya
simpati.
Empati memerlukan kerjasama antara kemampuan menerima, memahami secara kognitif dan afektif.
Dalam Empati kita harus mempunyai kemampuan mengindera perasaan seseorang sebelum yang bersangkutan mengatakannya.
Contoh : Seseorang perokok
aktif, jika ia memiliki bahkan menerapkan Empati , ia akan menyadari
bahwa orang yang hadir disekitarnya tidak semuanya menyukai rokok dan ia
akan mampu merasakan betapa tidak nyamannya karena asap rokok yg begitu
mengganggu&berbahaya. Pada saat itulah ia dapat mengambil suatu
keputusan atas pemahaman dan perasaan dirinya. ia akan menyadari dan
bisa bersikap toleran atau menghargai perasaan orang lain sewaktu ia
berada di tempat umum , misalnya ruang rapat, kantor, kampus, sekolah,
dll, sehingga ia tidak akan merokok atau mematikan rokoknya ketika ada
teman yang datang.
INISIASI 6
Ragam dan Tingkatan Efek Komunikasi
Untuk mengetahui secara umum efek apa
saja yang dihasilkan dari suatu program komunikasi dapata dirinci dalam
beberapa tahapan berikut:
Secara umum efek dari komunikasi termasuk yang menggunakan media massa meliputi tiga aspek: kognitif, afektif, dan konatif.
1) Efek kognitif
terjadi pada tingkat pengetahuan; jika khalayak telah menerima suatu
pesan, maka mereka menjadi tahu mengenai apa yang disampaikan kepadanya.
Inilah efek komunikasi yang paling dasar; dan hampir dapat dipastikan
bahwa komunikasi selalu menghasilkan efek kognisi sesuai tingkat
intelektualitas para penerimanya.
2) Efek afektif
terjadi pada tingkat perasaan. Lazimnya, efek ini terjadi setelah efek
kognisi. Setelah khalayak paham mengenai apa yang terkandung dalam pesan
yang diterimanya, akan muncul dalam diri mereka perasaan tertentu,
misalnya rasa suka atau tidak suka, terhadap isi pesan tersebut. Efek
ini antara lain tergantung dari isi dan susunan pesan yang mereka
terima.
3) Efek konatif atau
psikomotorik terjadi pada tingkat tingkah laku. Sesudah khalayak tahu
dan menetapkan perasaan tertentu terhadap objek yang dibicarakan, maka
mereka akan melakukan tindakan tertentu. Banyak faktor yang ikut
mendukung atau menghambat terjadinya efek psikomotorik ini, baik faktor
fisik (material) maupun non-fisik (immaterial).
Sebagai
ilustrasi, jika khalayak telah menerima pesan pentingnya imunisasi
folio untuk para balita, maka setidaknya mereka akan menyadari (efek
kognisi) akan pentingnya imunisasi folio. Bagi kalangan awam,
pengetahuan tentang imunisasi folio mungkin hanya sebatas pencegahan
penyakit folio secara fisik. Tetapi bagi yang pengalamannya lebih luas,
pesan imunisasi folio itu juga bisa dikembangkan untuk mencegah
penurunan kecerdasan otak si anak; menghindari beban ekonomi dan sosial
keluarga dan si anak; dan yang paling penting untuk menghindari
terjadinya generasi yang invalid.
Jika
isi dan susunan pesannya sanggup menarik minat khalayak, maka akan
timbul efek afektif. Khalayak akan menyimpulkan bahwa imunisasi itu
penting. Karenanya akan timbul sikap setuju dalam diri mereka terhadap
imunisasi folio. Namun bagaimana khalayak akan melaksanakan imunisasi
para balitanya? Hal ini antara lain tergantung pada situasi dan kondisi
yang mendukung ke arah tindakan itu. Karena kegiatan ini merupakan
program pemerintah yang tak memerlukan biaya dari masyarakat (gratis)
maka hampir semua orang tua yang memiliki balita mengimunisasi
balitanya. Seandainya mesti bayar, besar kemungkinan hanya sebagian
kecil orang tua yang mengimunisasi balitanya.
INISIASI 7
Prinsip Homophily dalam Kegiatan Komunikasi Antar Budaya
Amir adalah seorang penyuluh
keluarga berencana yang berasal dari pulau Sumatera. Amir ditugaskan
oleh kantornya untuk melakukan kegiatan penyuluhan keluarga berncana
pada masyarakat pedesaan di wilayah Jawa. Sebagai orang Sumatera, Amir
terbiasa berbicara secara terus terang, tanpa basa-basi disertai dengan
intonasi suara yang cukup keras. Hal tersebut sudah lazim dilakukan oleh
masyarakat Sumatera dan tidak dianggap sebagai sesuatu hal yang tabu.
Namun ternyata ketika Amir melakukan penyuluhan pada masyarakat
diwilayah Jawa, Amir menemui banyak kendala. Masyarakat di mana Amir
melakukan penyuluhan menolak kedatangan Amir dan tidak mau mengikuti
penyuluhan yang diselenggarakan Amir. Menurut informasi yang diperoleh,
masyarakat tersebut tidak menyukai gaya bicara Amir yang dirasa kurang
halus dan terlalu terus terang.
Dari ilustrasi di atas tampak
bahwa latar belakang budaya sangat berperan dalam menentukan
keberhasilan suatu kegiatan komunikasi. Untuk itu penting kiranya bagi
para pelaku komunikasi untuk memahami komunikasi Antar Budaya agar tidak
terjadi konflik dan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang terlibat
dalam kegiatan komunikasi. Langkah yang bisa diambil untuk memecahkan
masalah yang muncul sebagai akibat perbedaan latar belakang budaya pada
orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi adalah dengan
menggunakan prinsip homophily.
Karena dengan menerapkan prinsip
homophily akan dapat menciptakan suasana akrab di antara sumber dan
khalayak. Bila bahasan tentang prinsip homophily ini kita kaitkan dengan
contoh ilustrasi di atas, maka sebaiknya sebelum Amir melakukan
kegiatan penyuluhan, Amir terlebih dahulu belajar bahasa jawa, berlatih
berbicara halus dan berlatih hal-hal yang menjadi adat dan kebiasaan
orang Jawa. Dengan demikian ketika Amir memulai kegiatan penyuluhannya
tersebut, Amir telah memahami dan bisa menerapkannya dalam keiatan
penyuluhan yang dilakukannya
Namun, apabila kita tetap tidak
bisa menyesuaikan diri dengan adat budaya setempat meskipun kita telah
berusaha untuk mempelajarinya, maka prinsip homophily juga bisa
digunakan dengan cara melibatkan pemuka pendapat atau tokoh masyarakat
setempat untuk menyampaikan pesan-pesan yang kita buat. Dalam hal ini
pemuka pendapat berperan sebagai komunikator (penyampai pesan).
NOTE :
PENGARUH BUDAYA DLM KOMUNIKASI
* Perbedaan Budaya akan mempengaruhi keefektifan dlm berkomunikasi
* Perbedaan Bahasa dapat pula mempengaruhi keefektifan komunikasi
PERAN BAHASA DLM KOMUNIKASI
Bahasa
menurut Collins Cobuild adalah suatu sistem komunikasi yg terdiri dari
seperangkat bunyi & lambang tertulis yg digunakan oleh orang-orang
pada suatu negara atau wilayah tertentu untuk berbicara dan menulis
Bahasa adalah :
* Sistem lambang/tanda berupa macam-macam bunyi dipakai orang utk melahirkan pikiran/perasaan
* Perkataan-perkataan yg dipakai oleh suatu bangsa
* Percakapan, perkataan yg baik, sopan, tingkah laku yg baik (Purwadarminta)
Fungsi Bicara dalam Kehidupan
1. Sebagai alat melahirkan berbagai perasaan
Contoh : Ungkapan kasih sayang,rasa kagum, heran,senang dsb.
2. Sebagai alat komunikasi; memperlancar pergaulan,melahirkan gagasan, ide, kreatifitas, menambah pengetahuan dsb.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KELANCARAN/HAMBATAN BERKOMUNIKASI :
* Pengetahuan
* Pengalaman
* Intelegensi
* Kepribadian
* Budaya
* Biologis;
* kelainan mulut, gagap, cadel
MACAM-MACAM BERBICARA
Dari segi Jarak; bicara langsung (face to face) dan tidak langsung
Dari segi sarana; Bicara melalui surat, tlp, radio, TV, E-Mail/Internet
Dari segi Tujuan; Bicara dlm seminar, raker, kampanye
Dari segi kedinasan; bicara soal kedinasan,
Dari segi bahasa; Tinggi rendahnya nada suara
Dari lawan bicara; satu lawan satu, satu lawan Kelompok
Dari segi hirarchi; atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan
Dari segi pertumbuhan; sesuai perkembangan
CIRI-CIRI KOMUNAKSI TDK EFEKTIF
Bertele-tele
Malu-malu
Marah-marah
Maksud yg disampaikan tdk jelas
Tersembunyi maksud pesan
Non verbal
Satu arah
Tidak responsive
Tidak nyambung
Tidak terbuka
TEKNIK BERKOMUNIKASI YG EFEKTIF
* Mendengar dengan aktif
* Trampil dalam berbicara
* Gaya bicara
*
Penampilan yang menarik; Pakaian, Pandangan Mata, raut muka, sikap
badan, suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.
Menciptakan Hubungan Baik
* Menggunakan diskripsi/gambaran
* Berorientasi pada pemecahan masalah
* Spontanitas, jujur
* Empaty
* Meningkatkan komunikasi
Jarak Individu Dlm Komunikasi (Allan Pease, 1981) :
* The Intimate Zone (Jarak Komunikasi 6-18 inc/15-45cm), Bicara dengan teman dekat
* The Personal Zone (jarak Komunikasi 18-48 inc/45-120cm), Bicara keg. Sosial dengan Teman yg kita kenal baik
* The Sosial Zone (Jarak Komunikasi 4-12 feet/1,5-3,5m, Bicara dengan orang asing
* The Public Zone (Jarak Komunikasi >12 feet/diatas 3,5m), Bicara dengan pendengar Kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar